Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Cinta Nabi Adam dan Siti Hawa yang Haru dan Penuh Perjuangan

Bungaab.my.id - Allah menciptakan Nabi Adam ‘alaihissalam sebagai manusia pertama dan langsung menempati surga. Untuk menemani Nabi Adam, Allah mengambil tulang rusuknya dan menciptakan pasangannya. Kisah cinta Nabi Adam dan Siti Hawa menjadi kisah menarik yang sarat akan makna.

Kisah dari kedua hamba Allah ini mengajarkan umat bahwa taubat yang bersungguh-sungguh niscaya akan Allah terima. Selain itu, Nabi Adam yang telah terpisah dengan Siti Hawa dapat bertemu lagi meski terpisah jauh. Berikut romansa Siti Hawa dan Nabi Adam yang penuh haru dan perjuangan.

Kisah Cinta Nabi Adam dan Hawa Ketika Memakan Buah Khuldi

Kisah Cinta Nabi Adam dan Siti Hawa
Kisah Cinta Nabi Adam dan Siti Hawa 

Saat tinggal di surga, Siti Hawa dan Nabi Adam memiliki kehidupan yang bahagia. Berbagai nikmat Allah sediakan tanpa kurang satu pun. Di samping itu, ada satu larangan dari Allah dan tidak boleh dilanggar. Larangan tersebut yakni memakan buah yang berasal dari pohon khuldi.

Mengetahui Allah memberi larangan pada Nabi Adam dan Siti Hawa, iblis tidak tinggal diam. Keduanya digoda agar memakan buah yang dilarang Allah tersebut. Iblis berdalih bahwa Allah melarang memakan buah khuldi agar kemuliaan Nabi tidak menandingi Kisah Cinta Nabi Adam dan Siti Hawa malaikat.

Bisikan iblis yang sangat kuat mulai memengaruhi Nabi Adam dan Siti Hawa. Akhirnya, keduanya termakan godaan iblis dan memakan buah khuldi. Sadar telah mengerjakan larangan Allah, Nabi Adam dan istrinya merasa menyesal dan segera bertobat.

Kisah Cinta Nabi Adam dan Hawa Ketika Dikeluarkan dari Surga

Meski telah memohon ampunan atas kesalahan yang diperbuat, Nabi Adam dan Siti Hawa tetap mendapat hukuman Allah dengan dikeluarkan dari surga. Allah berkehendak menurunkan keduanya di lokasi yang berbeda dan jauh.

Nabi Adam turun di pegunungan Sri Lanka sementara Siti Hawa Allah tempatkan di Saudi Arabia, tepatnya di Jeddah. Dikeluarkan dari surga tidak membuat kisah cinta Nabi Adam dan Siti Hawa padam. Konon, keduanya berpisah selama kurang lebih 300 tahun.

Baca juga: Kisah para nabi dan mukjizatnya yang perlu diteladani

Waktu yang sangat lama tersebut dihabiskan Nabi Adam untuk memohon ampunan dari Allah. Nabi Adam pun meminta supaya dapat dipertemukan kembali dengan Siti Hawa. Sambil terus bertobat, Nabi Adam tidak pernah menyerah dalam mencari istri yang amat dicintainya.

Kesungguhan Nabi Adam dalam bertaubat berbuah manis. Allah menerima taubat Nabi Adam dan memberikan rahmat-Nya. Melalui malaikat Jibril, Allah yang Maha Pengasih menuntun Nabi Adam agar segera bertemu dengan istrinya tercinta.

Kisah Cinta Nabi Adam dan Siti Hawa Bertemu

Ratusan tahun telah dilewati Nabi Adam sejak diturunkan dari surga. Tibalah sang Nabi di Jabal Rahmah, Padang Arafah dan bertemu dengan Siti Hawa. Pertemuan tersebut diliputi haru dan rindu yang amat dalam sehingga keduanya menangis dan saling berpelukan.

Nabi Adam dan Siti Hawa kemudian memulai lembaran baru setelah lama berpisah. Keduanya memilih tinggal di sebuah gua besar dan juga lebar. Letaknya di dataran tinggi agar tidak mudah disambangi binatang buas.

Untuk bertahan hidup, Nabi Adam mengolah perkebunan, lahan pertanian hingga mengembang biakkan hewan ternak. Kehidupan di dunia menjadi sukacita baru bagi Nabi Adam dan Siti Hawa sebagai suami istri.

Baca juga: Kisah sahabat nabi yang mendidik anak

Untuk melengkapi kebahagiaan tersebut, Allah menganugerahi keturunan pertama yang kembar, yakni Iqlima dan Qabil. Selanjutnya, Siti Hawa dan Nabi Adam kembali dianugerahi anak kembar yakni Labuda dan Habil. Siti Hawa dan Nabi Adam memiliki banyak keturunan dan mulailah terciptanya peradaban manusia.

Hingga kini, manusia yang ada di bumi disebut sebagai anak Adam dan Hawa. Kesetiaan yang ditunjukkan dalam Kisah cinta Nabi Adam dan Siti Hawa ini sangatlah dalam. Lokasi pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa menjadi destinasi terkenal terutama untuk meminta jodoh.

Posting Komentar untuk "Kisah Cinta Nabi Adam dan Siti Hawa yang Haru dan Penuh Perjuangan"