Cara Bayar Fidyah Puasa Berdasarkan Jenisnya, Niat, dan Waktu Penyalurannya
Bungaab.my.id - Membayar fidyah merupakan suatu kewajiban bagi orang yang tidak berpuasa dengan alasan tertentu. Biasanya pembayaran fidyah dilakukan saat orang tersebut tidak bisa mengganti puasanya di lain hari. Ada tata cara bayar fidyah puasa yang benar serta tepat menurut jenisnya!
Dalam keadaan tertentu, ibu hamil memang tidak diperbolehkan untuk berpuasa terlebih dahulu. Pasalnya keadaan tersebut akan membahayakan si ibu atau bahkan si calon bayinya. Untuk menggantinya bisa dengan membayarkan sebuah fidyah. Berikut cara bayar fidyah puasa untuk ibu hamil:
Cara Bayar Fidyah Ibu Hamil
Cara membayar fidyah |
1. Membayar Dengan Beras
Salah satu cara untuk membayar sebuah fidyah memang bisa dilakukan dengan menggunakan takaran beras. Cara satu ini kerap dilakukan karena lebih mudah dan sesuai dengan ajaran Islam. Untuk takaran berasnya pun sudah ada aturan dan ketentuan yang wajib digunakan.Baca juga: Doa pelunas hutang dan dibebaskan dari kefakiran
Misal, sang ibu tidak melakukan puasa selama 10 hari maka harus membayar fidyah selama 10 hari juga. Takaran berasnya yaitu sebesar 1,5 Kg lalu dikalikan saja dengan jumlah hari tidak berpuasa. Lalu bagikan kepada orang yang membutuhkan.
Besarnya uang bisa disesuaikan dengan uang yang dikeluarkan untuk satu hari makan ibu tersebut. Lalu, jika tak berpuasa dalam waktu 15 hari maka uang tersebut bisa diberikan kepada 15 orang yang membutuhkan. Tentunya setiap orang memiliki nominal yang berbeda-beda.
Misal, sang ibu tidak melakukan puasa selama 10 hari maka harus membayar fidyah selama 10 hari juga. Takaran berasnya yaitu sebesar 1,5 Kg lalu dikalikan saja dengan jumlah hari tidak berpuasa. Lalu bagikan kepada orang yang membutuhkan.
2. Membayar Dengan Uang Tunai
Selain dengan beras, membayar fidyah juga bisa dilakukan dengan menggunakan uang tunai. Metode ini bisa dilakukan jika tidak mau repot membungkus beras. Tentunya lebih praktis dan juga mudah untuk dilakukan.Besarnya uang bisa disesuaikan dengan uang yang dikeluarkan untuk satu hari makan ibu tersebut. Lalu, jika tak berpuasa dalam waktu 15 hari maka uang tersebut bisa diberikan kepada 15 orang yang membutuhkan. Tentunya setiap orang memiliki nominal yang berbeda-beda.
Baca juga: 3 Amalan pokok di bulan Ramadhan yang wajib dimaksimalkan
Hitung dahulu berapa kali ibu menyusui tersebut tidak ikut berpuasa. Lalu tentukan ingin membayar lewat cara apa, bisa dengan beras, uang, atau makanan siap makan. Misalnya, ingin membayar dengan menggunakan beras.
Ibu menyusui bisa mengalikan jumlah hari tidak berpuasa dengan beras seberat 1,5 Kg. Setelah itu berikanlah kepada orang sekitar, namun harus tepat sasaran dan juga sesuai dengan ketentuan.
3. Membayar Dengan Makanan
Untuk cara yang terakhir ini tidak banyak yang melakukannya, padahal bisa dijadikan alternatif membayar fidyah. Ibu hamil bisa memasak sendiri sebuah olahan makanan yang biasa dimakan untuk sehari-hari. Kemudian dibagikan pada orang yang membutuhkan sesuai dengan jumlah hari tidak berpuasa.Cara Bayar Fidyah Ibu Menyusui
Biasanya ibu menyusui juga tidak diwajibkan untuk ikut berpuasa, karena bisa berpengaruh terhadap air susu yang keluar. Karena, air susu yang keluar biasanya diperoleh dari asupan makanan sang ibu. Untuk pembayaran fidyah ibu yang sedang menyusui bisa dengan metode berikut:Hitung dahulu berapa kali ibu menyusui tersebut tidak ikut berpuasa. Lalu tentukan ingin membayar lewat cara apa, bisa dengan beras, uang, atau makanan siap makan. Misalnya, ingin membayar dengan menggunakan beras.
Ibu menyusui bisa mengalikan jumlah hari tidak berpuasa dengan beras seberat 1,5 Kg. Setelah itu berikanlah kepada orang sekitar, namun harus tepat sasaran dan juga sesuai dengan ketentuan.
Baca juga: Kegunaan doa bisirril fatihah yang luar biasa
Biasanya fidyah bisa dibayarkan kepada fakir miskin, anak yatim, serta seorang janda. Serta jangan lupa untuk membaca niat membayar fidyah juga. Dengan begitu, fidyah bisa dibayarkan sesuai syariat.
Bisa juga penyakit tersebut kemungkinan sudah tidak bisa sembuh lagi, maka anggota keluarganya harus mempunyai inisiatif untuk menggantinya dengan fidyah. Besarnya fidyah yang harus dibayarkan ketentuannya masih sama dengan cara sebelumnya.
Anggota keluarga orang yang sedang sakit tersebut harus menghitung berapa kali orang itu tidak berpuasa. Lalu seperti biasa akan menggunakan cara apa untuk membayarkannya. Jika ingin dengan uang, jumlah harinya bisa dikalikan dengan besarnya uang makan orang tersebut dalam satu hari.
Biasanya fidyah bisa dibayarkan kepada fakir miskin, anak yatim, serta seorang janda. Serta jangan lupa untuk membaca niat membayar fidyah juga. Dengan begitu, fidyah bisa dibayarkan sesuai syariat.
Cara Bayar Fidyah Orang Sakit
Ternyata orang yang sedang sakit selama bulan Ramadhan juga diperbolehkan untuk mengganti puasanya dengan cara membayar fidyah. Namun, orang sakit yang bisa membayar fidyah hanya orang yang tidak bisa menggantinya lagi di lain hari. Yang maksud adalah orang yang sakit keras atau tua renta yang sudah tidak mampu untuk melakukan puasa.Bisa juga penyakit tersebut kemungkinan sudah tidak bisa sembuh lagi, maka anggota keluarganya harus mempunyai inisiatif untuk menggantinya dengan fidyah. Besarnya fidyah yang harus dibayarkan ketentuannya masih sama dengan cara sebelumnya.
Anggota keluarga orang yang sedang sakit tersebut harus menghitung berapa kali orang itu tidak berpuasa. Lalu seperti biasa akan menggunakan cara apa untuk membayarkannya. Jika ingin dengan uang, jumlah harinya bisa dikalikan dengan besarnya uang makan orang tersebut dalam satu hari.
Baca juga: Keutamaan dan cara mengamalkan sholawat haibah
Niat Bayar Fidyah
1. Niat bayar fidyah bagi orang yang sakit keras atau orang tua yang sudah tidak mampun untuk berpuasa:
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هٰذِهِ الْفِدْيَةَ لإِفْطَارِ صَوْمِ رَمَضَانَ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini karena berbuka puasa di bulan Ramadhan, fardhu karena Allah.”
2. Niat bayar fidyah bagi wanita hamil atau ibu menyusui
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هٰذِهِ الْفِدْيَةَ عَنْ إِفْطَارِ صَوْمِ رَمَضَانَ لِلْخَوْفِ عَلَى وَلَدِيْ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan berbuka puasa Ramadhan karena khawatir keselamatan anaku, fardhu karena Allah"
Kapan membayar fidyah
Fidyah puasa Ramadhan untuk orang yang sakit, wanita hamil, dan ibu menyusi dikeluarkan pada waktu setelah subuh pada setiap harinya, diperbolehkan juga pada waktu setelah terbenamnya matahari di malam harinya, lebih utama diawal malam. Dibolehkan juga untuk diakhirkan pada hari berikutnya atau boleh juga diluar bulan Ramadhan.
Kepada siapa fidyah diberikan
Selanjutnya adalah kepada siapa fidyah diberikan? Fidyah wajib hukum nya diberikan atau diserahkan kepada fakir dan miskin, tidak diperkenankan kepada orang mustahiq zakat terlebih lagi kepada orang kaya.
Itulah cara bayar fidyah puasa berdasarkan jenis-jenisnya, niat, kapan, dan kepada siapa fidyah diberikan. Terdapat cara bayar untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan juga untuk orang yang sedang sakit. Jika tidak ingin membayar dengan fidyah, maka orang tersebut bisa melakukan qadha puasa jika mampu. Walahu'alam bissowab.
Posting Komentar untuk "Cara Bayar Fidyah Puasa Berdasarkan Jenisnya, Niat, dan Waktu Penyalurannya"